Sebenarnya siapakah setan, jin dan manusia itu? Pertanyaan inilah yang akan diuraikan dalam materi khutbah […] Berikut ini contoh khutbah jum’at singkat sekitar 10 menit dengan judul penyebab belum dapat hidayah […] Kali ini redaksi mengangkat judul khutbah tentag merenungi hakikat umur panjang. Teks khutbah singkat […] Khutbah jumat singkat padat berikut ini mengangkat tema Meneladani Akhlak Kasih Sayang Rasulallah SAW. Kita […] Khutbah jumat singkat padat berikut ini menjelaskan tentang kematian yaitu 4 bentuk penyesalan orang yang […] Khutbah jumat bahasa Indonesia PDF singkat padat 10 menit berikut ini mengangkat judul tentang “Sholatlah […] Naskah khutbah jumat terbaru tentang penyakit hati ini mengangkat judul ketika hatimu keras dan membatu. […] Topik Khutbah Jum’at singkap PDF kali ini mengulas tentang fadhilah membahagiakan orang lain. Sebagai umat […] Khutbah Jumat Bahasa Jawa singkat padat PDF kali ini mengangkat tema tentang jangan sombongkan amal ibadahmu. […] Teks Khutbah berikut membahas tentang surga dengan judul sifat surga dan penghuninya. Khutbah singkat padat […] Tidak Ada Pos Lagi. Tidak ada laman yang di load.
BulanLahir dan Wafatnya Manusia Al-Qur'an. Khutbah I. اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا.
Jakarta - Pada hari Jumat pertama di bulan Rabiul Akhir 1444 H Redaksi detikHikmah detikcom menyusun Khutbah Jumat tentang keteladanan kepemimpinan Umar bin Khattab. Umar adalah Khalifah kedua setelah Abu Bakar Asshidiq. Dia menjadi khalifah dari tahun 634-644 dikenal sebagai pemimpin yang jujur dan adil. Kelak salah satu cicitnya yakni Umar bin Abdul Aziz juga menjadi pemimpin yang dikenal adil dan jujur. Seperti apa keteladanan kepemimpinan dari seorang Umar bin Khattab?Berikut ini Khutbah Jumat dengan tema Umar bin Khattab dan Keteladanan yang Dirindukan yang disusun oleh Erwin Dariyanto, Redaktur Pelaksana detikHikmah detikcom. Khutbah Jumat Pertamaاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركَاَتُهُبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًااَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَرَسُوْلَ ولاَنَبِيَ بَعْدَهُاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ وَجَمَاعَتَهُ مِنْ يَوْمِ السَّبِيْقِيْنَ الْاَوَّلِيْنَ اِلَى يَوْمِ النَّهْضَةِ وَالدَّيْنِ اَمَّابَعْدَهُفَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَأَحَثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَقَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْميَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم اللهBersyukur senantiasa kita kehadirat Allah SWT, atas karunia, rahmat dan ridha-Nya lah kita semua saat ini berada dalam majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa. Semoga nikmat serta karunia Allah senantiasa melimpah tiada henti kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah di alam akhirat Khutbah Jumat hari ini perkenankanlah dengan segala kerendahan hati kami mengajak, mari kita senantiasa terus meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT. Takwa dengan sebenar-benarnya dengan berusaha senantiasa melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan - معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم اللهAda sebuah kisah teladan kepimpinan dari Khalifah Umar bin Khattab. Di suatu petang menjelang Azan Maghrib berkumandang sang Amirul Mukminin Umar bin Khattab berjalan menuju Masjid Nabawi di Madinah. Di langit, matahari yang hendak beranjak ke peraduan menyisakan semburat kemerahan. Suasana di Kota Nabi kian menawan karena pelepah kurma di kebun-kebun warga melambai-lambai dihembus angin tengah perjalanan tetiba sang Khalifah bergumam, "Seandainya saja aku menjadi pohon kurma, maka nanti ketika mati tak akan dipersoalkan lagi."Namun, Umar bukanlah pohon kurma. Sahabat Nabi yang diberi gelar Al Faruq itu adalah manusia yang nanti setelah mati akan dibangkitkan lagi untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan selama di Umar adalah seorang pemimpin umat. Khalifah yang juga dijuluki Singa Padang Pasir itu tak mampu membendung air matanya jika ingat akan pertanggungjawabannya di akhirat ketika, Aslam sang pembantu yang melihat Umar menangis bertanya, "Mengapa engkau menangis sang Amirul Mukminin?Kepada Aslam Umar menjawab bahwa dia takut akan siksa kubur dan azab neraka."Tapi bukankah engkau telah dijamin masuk surga?" tanya Aslam .Menurut Umar, di akhirat nanti dia akan mendapatkan hukuman paling awal apabila melakukan kesalahan. Dia baru tidak akan mendapat hukuman jika mendapatkan ampunan dari Allah SWT."Wahai Amirul Mukminin Engkau pemimpin yang adil yang tak pernah berbuat kesalahan," kata bukannya terhibur, namun air matanya justru kian deras mengalir. Sambil berderai air mata, Umar menjelaskan bahwa di akhirat nanti sebagai pemimpin, dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanannya. Termasuk jika dalam kepimpinannya masih ada rakyat yang tidak mendapat perlindungan, lalu di akhirat kelak mereka menuntut keadilan di hadapan Allah dengan kepemimpinan Allah SWT berfirman di dalam Al Quran Surat Shod Ayat 26يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ ص26Artinya "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah penguasa di muka bumi, maka berilah keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."Sering Umar 'blusukan' di tengah malam, membelah dinginnya angin malam Kota Madinah demi memastikan bahwa semua rakyat telah terpenuhi hak-haknya dan mendapat keadilan. Di waktu yang seharusnya dia bisa beristirahat di tempat tidur empuk, mewah serta nyaman, Umar bin Khattab 'blusukan' untuk memastikan tak ada rakyat yang suatu malam ketika tengah beristirahat sebuah lorong jalan di dekat rumah kecil, sayup-sayup Umar mendengar percakapan dari dalam sebuah rumah. "Wahai Tuhan, kehidupan kami diimpit kemiskinan. Namun, Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah peduli kepada kami," kata seorang Ibu dari dalam rumah tersebut."Duhai ibuku janganlah kita mengeluh. Sesungguhnya, Allah Maha Adil. Meski tidak dibantu oleh Khalifah Umar, Allah memberikan kita rezeki," kata wanita lain dari dalam kemudian tahu bahwa di dalam rumah tersebut tinggal seorang ibu dan anak gadisnya. Umar menyesal karena tidak pernah 'blusukan' sampai di tempat ini untuk membantu keluarga miskin kemudian mencoba mendengar lagi percakapan dari dalam rumah kecil itu. "Tadi sore ibu memerah susu kambing. Besok, ibu akan membawa susu itu ke pasar. Semoga kita bisa membeli sedikit makanan dan keperluan kita," kata sang Ibu."Saya doakan ibu semoga besok ada orang yang membeli susu kambing kita. Jika ada uang yang tersisa setelah membeli bahan makanan dan keperluan kita, semoga ibu bisa membelikanku pakaian. Pakaianku yang ada sudah robek. Aku malu memakainya keluar rumah," kata sang terenyuhlah hati Umar bin Khattab mendengar percakapan tersebut. Ucapan sang gadis membuat Umar makin sedih."Sebelum tidur, jangan lupa masukkan susu itu ke dalam botol. Besok pagi, Ibu akan membawanya ke pasar," kata sang Ibu."Baiklah, Ibu, aku masukkan sekarang," jawab si tiba-tiba, susu yang dituangkan ke dalam botol itu tumpah ke lantai. Dengan perasaan menyesal, gadis itu berkata, "Maafkan aku, Ibu, karena susu yang aku tuangkan tumpah ke lantai. Jadinya tinggal separuh."Dengan kesal, Ibunya berkata, "Wahai anakku, kita memerlukan uang untuk membeli makanan dan pakaianmu. Dengan susu yang sedikit itu, tentu tidak akan cukup.""Wahai Ibu, apa yang harus aku lakukan?" Ucap anak itu sedih."Campurkan susu itu dengan air agar bertambah banyak." suruh ibunyaNamun gadis itu tidak mau. Kepada sang ibu, dia menyampaikan pesan Umar bin Khattab bahwa manusia harus senantiasa bersikap jujur. Mendengar hal itu, Umar pun harinya, Umar bin Khattab menyuruh Aslam, pembantunya pergi ke rumah wanita tersebut. Sang khalifah meminta kedua perempuan itu bin Khattab terpikat dengan kejujuran gadis yang kemudian diketahui bernama Fatimah tersebut. Umar pun meminang Fatimah untuk dinikahkan dengan salah satu putranya lama setelah itu, Ashim dan Fatimah pun menikah. Mereka hidup bahagia. Khalifah Umar bin Khattab pun sangat sayang kepada Ashim dan Fatimah. Umar senantiasa memanjatkan doa, "Wahai Tuhan, alangkah bahagianya jika ada dari keturunanku mengisi dunia ini dengan keadilan, sebagaimana dunia ini dipenuhi kezaliman."Pada akhirnya Allah SWT mengabulkan doa Umar. Ashim dan Fatimah memiliki anak perempuan cantik bernama Laila yang ketika dewasa menikah dengan Abdul Aziz. Dari pernikahan tersebut Laila dan Abdul Aziz dikaruniai putra bernama Umar bin Abdul Aziz yang kelak menjadi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab adalah teladan berikutnya bagi para pemimpin. Banyak kisah keteladannya yang bisa dicontoh oleh para pada dasarnya kita semua adalah pemimpin, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW,كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Renguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya."Menjadi pemimpin seperti Umar bin Khattab mungkin tak mudah, tapi setidaknya kita berusaha agar bisa berlaku adil terhadap yang kita pimpin. Berdoa kita agar senantiasa mendapatkan petunjuk kebenaran dari Alah أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ"Ya Allah, nampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya dan nampakkanlah kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan seluruhnya di dunia maupun di akhirat, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan seluruhnya di dunia maupun akhirat, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui."Karena kita semua adalah pemimpin, semoga kita, juga para pemimpin di negeri ini bisa meneladani kepemimpinan Umar bin Khattab. Sehingga kita bisa diberikan keselamatan di dunia dan اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ 1 إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 2 إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 3. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْKhutbah Jumat Keduaاَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ، أَشْهدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ فيَآ أَيُّهاالنّاسُ، اتَّقُوا اللهَ. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُSimak Video "Jokowi Sebut Kepemimpinan Bukan Meteran Pom Bensin yang Dimulai dari 0" [GambasVideo 20detik] erd/erd
Ketikamemasuki akhir bulan ramadhan, banyak yang mencari khutbah Jumat tentang lailatul qadar singkat untuk disampaikan kepada umat muslim. Khutbah Jumat bulan rabiul awal yang singkat ini bisa menjadi gambaran bagi umat muslim yang ingin mencari bahan untuk khutbah jumat. Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender lunar Islam, setelah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID hcbmSNR8UUbzm0LNGnL_KpTxOO0m1I_LLbqqrZN1jC7SUf8KZbag8A==